Kamis, 25 November 2010

Rangkuman Perbedaan dalam Ukuran dan Struktur Otak (Tugas FAAL Smstr.2)

Perbedaan dalam Ukuran dan Struktur Otak


Ahli saraf belakangan ini meneliti otak dari Albert Einstein. Mereka menemukan bahwa total ukuran otak Albert adalah standar. Einstein memiliki perbandingan glia yang di atas rata-rata untuk sel saraf dalam suatu area otak (M.C. Diamond, Scheibel, Murphy, & Harvey, 1999).
A.      Perbandingan antar Spesies
Semua otak mamalia memiliki pengelompokan yang sama yaitu visual korteks, auditori korteks, dan komponen lain yang berada dalam lokasi yang relatif sama. Otak mamalia yang terbesar adalah sama dengan 100.000 kali dari ukuran otak mamalia yang terkecil. Banyak orang berpendapat bahwa inteligensi bergantung pada perbandingan otak dan tubuh. Ilustrasi hubungan antara logaritma massa tubuh dan logaritma massa otak pada berbagai vertebrata diperlihatkan oleh Jerison, 1985.
 Pada umumnya, log massa tubuh adalah sebuah peramalan baik dari log massa otak. Tercatat bahwa primata pada umumnya, manusia pada khususnya, memiliki perbandingan massa otak dan massa tubuh yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa manusia tergolong makhluk yang cerdas. Namun, teori ini menemui kesalahan saat diterapkan pada monyet. Ukuran tubuh monyet yang kecil dan ukuran otaknya yang besar menyebabkan perbandingan antara tubuh dan otak monyet besar. Bahkan lebih besar dari perbandingan antara tubuh dan otak manusia. Hal ini tidak berarti bahwa monyet lebih cerdas dari manusia.

B.       Perbandingan antara Sesama Manusia
Sebuah penelitian menemukan bahwa kemiripin antara monozigotik lebih besar daripada kembaran dizigotik untuk kedua ukuran otak dan skor IQ (Pennington et al., 2000). Yang lebih penting lagi, dua penelitian menemukan adanya korelasi yang kuat antara volume otak pada kembaran monozogotik dan skor IQ pada kembaran lain (Pennington et al., 2000; Pol et al., 2006). Hasil ini menunjukkan bahwa gen mengontrol ukuran otak juga hubungan dengan IQ. Kebanyakan gen telah diidentifikasikan bahwa penampilannya mempengaruhi tampilan intelektual dan ukuran dari satu atau lebih area otak. (Peper, Brouwer, Boomsma,Kahn, & Hulshoff, 2007). Namun, sejauh ini, tidak seorangpun berhasil menidentifikasikan beberapa gen tunggal dengan sebuah pengaruh yang besar.

C.       Perbandingan antara Laki-Laki dan Perempuan
Meskipun IQ berhubungan positif dengan ukuran otak laki-laki atau perempuan dengan terpisah, rata-rata laki-laki memiliki otak yang lebih besar daripada perempuan tapi IQ nya sama (Gilmore et al., 2007; Willerman, Schultz, Rutledge, & Bigler 1991). Tentunya area otak laki-laki relatif lebih luas daripada perempuan (Cahill, 2006; J.M.Goldstein et al., 2001). Sebagai contoh: pada umumnya, perempuan memiliki berat jenis neuron yang lebih besar pada bagian lobus temporal (Witelson, Glezer, & Kigar, 1995). Ukuran lapisan temporal kiri melebihi yang kanan dengan persentasi yang lebih besar pada laki-laki dibandingkan perempuan (Good et al., 2001). Hipokampus cenderung lebih luas pada perempuan, sedangkan amigdala lebih luas pada laki-laki (Cahill, 2006). Ketajaman visual korteks berbeda pada laki-laki dan perempuan (Amunts et al., 2007). Karena adanya perbedaan kematangan area otak pada waktu dan kecepatan yang berbeda, ini memungkinkan untuk memiliki otak yang pada satu sisi sifatnya “male-typical” dan sisi lain “female-typical” (Woodson & Gorski, 2000). Perempuan rata-rata sulcinya lebih banyak dan lebih dalam pada permukaan korteks, khususnya pada area frontal dan pariental (Luders et al., 2004).

Banyak penelitian yang dilakukan untuk mengamati perbedaan otak antar spesies, antar individu, dan antar gender. Penelitian yang menurut saya paling menarik adalah penelitian tentang perbedaan dalam aspek tingkah laku pada laki-laki dan wanita yang disebabkan oleh kerja otak. Dimana orang mempercayai bahwa perempuan lebih banyak berbicara daripada laki-laki. Pada penelitian tersebut peneliti menilai bahwa rata-rata perempuan mengucapkan 16.215 kata per hari sedangkan laki-laki 15.669 kata per  hari.
Penelitian lain yang juga menarik adalah penelitian yang menjelaskan korelasi antara skor IQ dengan area khusus pada otak. Peneliti menggunakan MRI untuk mengukur ukuran area substansi abu-abu dan substansi putih sepanjang otak pada mahasiswa yang berusia 23 tahun pada suatu kampus dan usia 24 tahun pada kampus lain. Area yang tersoroti merah menunjukkan korelasi yang lebih signifikan dengan IQ dan penyorotan kuning menunjukkan adanya korelasi yang lebih kuat.

Referensi : Kalat, J. W. (2009). Biological Psychology (10th ed.). Belmont, CA: Thomson Wadsworth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar